Sunday, 15 April 2007
Kaki Ade sakit
Pagi itu saya dan ade hendak pergi ke rumah sakit anak,sudah 3 hari berturut turut ade tidak bisa tidur, batuknya semakin menjadi,padahal ade sudah lama tidak minum air dingin atau makan ice cream, biasanya 2 hal ini yang mudah sekali membuat ade sakit batuk dan sesak nafasnya. setelah semuanya beres, saya dan ade naik sepeda menuju rumah sakit,kali ini saya tidak menggunakan sepeda yang biasanya,tapi menggunakan sepeda Papi,tanpa kursi boncengan untuk bayi,tapi boncengan biasa, saya juga lupa mengingatkan ade supaya menjaga kakinya....dijalan..saya merasakan sepeda saya menyandung batu,dan saya berhenti dan bingung, "perasaan gak ada batu deh..,"pikir saya."Mama Itai..ashi itai,"kata Ade sambil menangis kesakitan. saat itu saya baru sadar ternyata kaki kiri Ade masuk ke jari jari sepeda,langsung saya peluk Ade dan memasang standard sepeda, kemudian duduk di pembatas jalan, entah apa yang saya pikirkan, saya diam dan merasa sangat bersalah melihat darah merah dan putihnya daging telapak kaki."Ya Allah.....Ade ,maaf yah..
Lalu saya telpone papi dan kakak yang sedang dalam perjalanan menuju imigrasi, supaya cepat datang.Tidak lama kemudian papi dan kakak datang kemudian membawa Ade ke rumah sakit tulang sekitar 20 menit dari tempat kejadian.
Alhamdulillah tulangnya tidak patah hanya saja dagingnya memar dan luka sobek. Cepat sekali dokter dan susternya menanggani kasus ini, dibersihkan, disemprot dibalut dan selesai, Ade brenti menangis.
Selama 5 hari kaki Ade di balut perban dan tidak bisa jalan, dan tidak bisa sekolah. kasihan Ade. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh. dan bisa lari lari lagi.
Orang tua dokter yang merawat Ade ternyata mempunyai hubungan baik dengan mahasiswa Kyukodai asal Indonesia bernama Rustam-san sekitar 40 tahun yang lalu, Ayahnya dulu sering mengunjungi Indonesia menjumpai Rustam -san. Beliau meminta tolong kepada kami,seandainya bisa mencari keberadaan Rustam-san saat ini,dan ada di mana...
Wah bingung, gimana mencarinya?
Keluarganya sangat ingin bertemu begitu beliau bercerita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment