Saturday, 14 July 2007

Dokter Gigi

Sejak dari Indonesia, gigi kakak sudah bermasalah, berlubang dan hitam. Padahal sebelum pergi ke jepang kakak beberapa kalidi bawa ke dokter gigi. Tapi.......mungkin seperti anak kecil lainnya, pergi ke dokter gigi benar benar seperti .....ke kandang singa...hihihihihihi dengan peralatan yang mengerikan dan dokternya yang kagak senyum sedikitpun..
Dari mulai dokter puskesmas,rumah sakit atau prakter sendiri sudah kami datangi...hasilnya untuk dudukpun kakak gak mau.
Malah pernah saya harus bertengkar dan bentak dokter itu, gara gara dianya bilang kalo kakak gak koperatif sambil marah, padahal...dokter gigi itu belum melakukan usaha rayu merayu pada kakak, tampangnya yang galak...mungkin membuat kakak takut. spontan saya juga jadi marah dan membentak dokter itu, mungkin dia tidak menyangka kalo ada orang tua pasien yang bakal berani melawan. Kemudian dia hanya diam dan mengerjakan yang lain. tanpa pamit kami keluar dari ruangan tersebut. wah pengalaman buruk ....dengan dokter gigi, tapi kayaknya bukan cuma saya deh yang kayak gitu, beberapa teman saya juga pernah komplain sama.
Akhirnya saya menyerah. Membiarkan gigi kakak seadanya dan pergi ke jepang.
Ketika kelas 1 tahun lalu, kami mendapat surat dari bagian kesehatan sekolah kalo kakak harus konsul ke dokter gigi, tapi karena kakak sangat trauma ke dokter gigi ...sering urung niat kami, kemarin kami mendapat surat perawatan gratis untuk gigi kakak selama 1 tahun, terpaksa kami datang ke dokter gigi ...dan kami bebas memilih dokter gigi mana yang akan kami datangi.

Tadinya kakak sempat ketakutan, duduk diruang tunggu dan menangis. Kemudian susternya dateng dan ngobrol ngobrol ringan sambil merayu kakak untuk duduk dikursi perawatan,kursinya juga bagus tidak menyeramkan. Ajaib....kakak gak nangis lagi. Tahap demi tahap dilalui ....suster itu menerangkan apa yang akan dilakukan pada gigi kakak,sambil bercanda dilihatkannya alat alat yang akan membantu mengeluarkan kuman di gigi kakak. Kemudian setelah suster itu beres menerangkan alat dan mencobakannya satu persatu pada gigi kakak..seperti alat yang bisa mengeluarkan angin, yang bisa mengeluarkan air...dan alat pencungkil lainnya. Datang lah doketr giginya sambil becanda dan cerita, menanyakan kelas berapa,pelajaran yang disenangi apa? trus menanyakan juga soal tsunami, sambil di periksa dan dibereskan dokter itu terus saja ngajak ngobrol sama kakak.
Memang berbeda jauh, disini ternyata dokter gigi itu dibekali juga pengetahuan bagaimana merayu anak anak supaya tidak takut, ruangannya juga nyaman dan tidak menakutkan. Mulai dari minggu lalu kakak akan menjadi pasien tetep dokter tersebut.
Ada yang berubah dari kakak sekarang.......tidak takut lagi pergi ke dokter gigi dan sadar kalo gigi itu musti dirawat.Alhamdulllah.

No comments: