Wednesday 18 May 2011

Bambu dan budaya Jepang

by Indriyani Rachman

Ketika kita berbicara tentang bambu, pastilah kita akan teringat pada pulau jawa terutama di bagian jawa tengah dan jawa timur yang menurut peta penyebaran bambu, daerah dearah tersebut yang memiliki rumbun bambu terbanyak di indonesia.

Di jepang, sejak dari jaman dahulu kala, bambu sangat dekat dengan kehidupan masyarakat jepang, kalau kita perhatikan di kehidupan sehari hari mereka hampir tidak ada yang terlepas dari unsur bambu......

sebut saja huruf kanji....籠 笊  筆 笑う 答え 箱 範

di atasnya terdapat unsur kanji, dan kata kata di atas sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat jepang.

Fude merupakan alat untuk menulis huruf kanji yang sampai sekarang masih lekat di gunakan orang masyarakat jepang, bahkan untuk menggambar gaya jepang pun mereka tetap menggunakan fude, dengan alat tikar kecil yang juga terbuat dari bambu. dan ajaib nya.... gambar yang menjadi fovorit mereka adalah daun bambu...everything is about bamboo.....:)

Dalam Sastra Jepangbanyak di ungkapkan tentang, nilai-nilai budaya dan adat istiadat, dari mulai Cerita hantu, Puisi, peribahasa, dan novel lama dan baru mencerminkan tema dari kehidupan Jepang, dan hubungannya dengan alam bambu.


Sebagai simbol kemurnian, kekuatan dan kebenaran, bambu memegang peranan penting dalam berbagai ritual keagamaan dan festival festival di negara sakura ini. . sampai saat ini , seperti di zaman kuno. Bambu dipilih karena memiliki ritual penting dengan memiliki arti kelahiran dan kematian.

bambu Hijau digunakan dalam festival dan ritual untuk menekankan kemurnian. Sake dituangkan dari tiang bambu hijau yang panjang , di kuil fudoin pada tahun baru sebagai bagian dari upacara pemurnian untuk menjamin keselamatan dan kesuksesan di tahun yang akan datang.

Bambu dipilih sebagai simbol kekuatan dikombinasikan dengan fleksibilitas atau karena tumbuh dengan cepat menandakan kemajuan kuat dan kekuasaan.
Rebung yang menerobos kerak bumi setiap musim semi dianggap sebagai simbol kesuburan dan kekuatan.
Dalam festival memotong bambu di Kyoto, tiang bambu hijau merupakan ular pertanda buruk. Ini adalah drama tingkat tinggi ketika mereka berebut memotong-potong bambu dengan pedang ,dalam kostum tradisional.
memotong bambu di sudut, mengartikan bahwa bambu bisa menusuk setan. kemudian dilemparkan ke dalam api, kemudian seluruh batang bambu meledak, dan dengan takut seluruh hantu akan pergi, menurut kepercayaan masyarakat jepang.

Bambu Merah merupakan lambang keberuntungan bagi perempuan, yang lebih di tampilkan pada unsur tekstil dan dicetak pada kedua kertas dan kain, terlihat di banyak toko tradisional menampilkan cetakan, lukisan dan keramik untuk interior rumah. dengan desain bambu.

Semua bagian dari bambu merupakan hal yang penting di Jepang, muncul dalam ritual dan dalam seni, dalam sehari-hari dan harta milik keluarga, di pedesaan barang barang dari unsur bambu di buat dengan halus , bambu dalam segala bentuk segudang merupakan bagian intrinsik dari budaya Jepang.

2 comments:

Unknown said...

Kalau boleh saya tau, mba punya buku tentang filosofi bambu itu sendiri gak ya? Lagi cari bahan utk skripsi soalnya hehe ありがとう。。。

Unknown said...

Kalau boleh saya tau, mba punya buku tentang filosofi bambu itu sendiri gak ya? Lagi cari bahan utk skripsi soalnya hehe ありがとう。。。